Rabu, 28 Maret 2012

Pantai Retak Ilir, Rumah Alami bagi Penyu

Dapatkah anda menyaksikan betapa luasnya hamparan pasir yang di sepanjang Pantai Retak Ilir di atas? Mari kita perhatikan juga rapatnya pohon cemara laut yang menjadi pagar raksasa bagi pantai. Pantai yang yang meyambung dengan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Air Itam ini membuat panjang pantai ini menjadi 7 km & cukup menantang untuk di explorasi. Sejauh mata memandang, kita tidak melihat ada aktifitas pengunjung wisatawan umum. Dikejauhan hanya terdapat 1 orang rekan saya yang sedang melakukan penelitian tentang Lingkungan Fisik Peneluran Penyu.

Untuk mencapai Pantai ini, saya bersama rekan saya harus berjalan naik Ojek dengan kondisi jalan yang tidak mulus. Desa terakhir untuk mencapai pantai ini bernama Desa Retak Mudik. Salah satu penduduk yang kami tumpangi rumahnya adalah Pak Arifin, yang berasal dari suku Sunda. Bapak ini dulunya ikut dalam program transmigrasi.

Dari rumah Pak Arifin, kami harus berjalan lagi kurang lebih sejauh 800 meter. Perjalanan melewati ladang penduduk, sawah & daerah rawa. Terlihat ada sedikit barisan pohon yang jarang, maka itulah pintu gerbang masuk ke pantai ini. Tidak jauh dari pintu pantai ini ada sungai yang melintang yang menembus ke laut. Kami harus melewati sungai itu agar dapat menuju arah TWA Air Itam. Perjalanan ini kami tempuh untuk mencari titik peneluran penyu yang akan dijadikan bahan penelitian. Pendaratan penyu harus kami tunggu mulai dari sore, malam hingga pagi hari. Malam ini kami ditemani hangatnya api unggun & deburan ombak yang seolah ingin terlibat dalam perbincangan kami. Di pantai yang sepi begini, dimalam hari hanya ada 2 orang yang kami temui sedang menjaring ikan. Ikan segar yang ditukar dengan sebungkus rokok & kopi menjadi teman bincang-bincang kami dalam membahas segala macam topik kehidupan.

Satu pemikiran saya malam itu, "Beginilah alaminya Pantai Panjang di Kota Bengkulu di masa penduduknya masih sedikit. Bagaimana nasib pantai ini jika nanti penduduknya berkembang?"

Minggu, 25 Maret 2012

Kenapa tidak "Outbound"?

Foto di atas adalah dokumentasi kegiatan Pra-Konvensi Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Awalnya Tim ahli yang tergabung dalam tim penyusun SKKNI ini menetapkan istilah/nama yang digunakan adalah "Pemandu Outbound". Karena banyaknya masukkan dari para praktisi & anggota AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia) maka pada saat pelaksanaan Konvensi ditetapkanlah penyebutannya menjadi "FASILITATOR EXPERIENTIAL LEARNING" disingkat FASEL.

Beberapa poin keberatan penggunaan istilah outbound karena sudah ada lembaga internasional yang bernama Outward Bound. Di indonesia masuk sejak tahun 1990 yang dibawa oleh Joko Kusumowidagdo dengan nama Outward Bound Indonesia (OBI). Outward Bound adalah lembaga pelatihan dengan Filosofi Experiential Learning. Nah, disinyalir karena aktifitasnya yang menarik di adopsi-lah permainan tersebut menjadi paket penawaran wisata untuk 1 hari atau durasi yang lebih pendek lagi yaitu satuan jam. Untuk mempermudah penyebutan paket tersebut maka diberilah nama Outbound. Lain dari itu, Outbound sudah menjadi istilah di dunia Traveling, yaitu wisatawan yang datang dari luar negeri ke dalam negeri.

Balik cerita mengenai SKKNI, pada saat pelaksanaan Konvensi di Jakarta, bulan November 2011 (setelah dilakukan beberapa proses & sosialisasi di beberapa Provinsi di Indonesia antara lain ; Purwakarta - Jawa Barat, Bali & Sibolangit - Sumut) ditetapkanlah penyebutan Profesi tersebut menjadi "Fasilitator Experiential Learning". Ada 3 tujuan utama dari Program Experiential Learning yaitu untuk pengembangan diri (Development), Wisata (Rekreasi) & Untuk Terapi  (Terapetic). Maka dari itu, B.O.B tidak menggunakan istilah Outbound.

Rabu, 21 Maret 2012

Training Program Base Experiential Learning

Banyak cara untuk melakukan pelatihan yang tepat sasaran dalam hal pengembangan "Soft Competence". Banyak trik untuk melakukan pelatihan yang tidak menjenuhkan. Melepaskan batasan-batasan yang sering menjadi penghambat dalam pengembangan Team Work, Personality & kemampuan Leadership adalah kunci penting agar pelatihan benar-benar membuat peserta Out Of The Box. Salah satu filosofi pelatihan yang tepat adalah Experiential Learning.

Berlokasi di Bengkulu dengan alam yang natural maka B.O.B menyediakan program bagi anda yang membutuhkan. Jenis program hanya disampaikan tersirat, tetapi hal yang penting adalah kami bersedia menemui anda untuk diskusi ringan dalam menemukan point yang tepat untuk dijadikan ROH dalam pelaksanaan pelatihan. Tanpa ini maka pelatihan menjadi hampa.

Pasca pelatihan (3bulan) akan dilakukan satu sesi yang cukup penting bagi perkembangan peserta. Program ini juga sangat tepat jika digunakan untuk mapping competence karyawan baru atau untuk seleksi mahasiswa berprestasi.

Lokasi menentukan kualitas pelatihan & lokasi pelatihan pun akan menyesuaikan dengan kebutuhan.

Fun Activities for Togetherness

Penyegaran terhadap suasana kerja yang menjenuhkan penting untuk dilakukan agar motivasi kerja tetap terjaga dalam mencapai target perusahaan.

Melakukan perayaan hari penting di perusahaan melalui acara kumpul bareng disertai keluarga (Family Gathering) sangat penting dilakukan agar anggota keluarga merasa memiliki perusahaan hingga selalu mendukung suami/istri untuk semangat bekerja.

Mengajak siswa/mahasiswa anda melakukan perjalanan ke luar Bengkulu dengan tetap mengedepankan poin pembelajaran merupakan suatu aktivitas memorable yang bisa memicu pengembangan Soft Competence dari siswa agar siswa tidak hanya cerdas Intelektual tetapi juga emosional.

Maka dari itu, dinamika kebersamaan melalui "Fun Acitivities" adalah salah satu penawaran dari B.O.B untuk anda. Memang poin pembelajaran dari aktifitas ini sulit diukur seperti halnya program pelatihan tetapi menjamurnya aktifitas sejenis ini yang umumnya orang bilang OUTBOUND menjadi bukti bahwa ada dampak positif bagi peserta.

Kami bersedia tatap muka untuk memilih tema & bentuk aktivitas yang tepat bagi anda & menyesuaikan dengan kebutuhan dan dukungan yang dimiliki.

Jangan ragu.,.,.,.,!

Outdoor Event Consulting

Add caption
Wahana High Ropes atau umumnya orang menyebut "Outbound" menjamur dimana-mana. Mulai dari Restoran, Hotel, Resort, Villa hingga lembaga pemerintahan berlomba membangun fasilitas High Ropes. Semakin berlama-lama wisatawan berada ditempat kita maka semakin besar peluang bagi mereka mengeluarkan "Kocek" maka semakin besar pula potensi keuntungan yang akan diperoleh. Itulah prinsip utama pariwisata. Maka tidak heran jika perusahaan yang berkaitan dengan pariwisata membangun wahana bermain seperti High Ropes.

Wahana Wall Climbing (Dinding Panjat) juga salah satu fasilitas penting dalam hal pengembangan minat & bakat bidang Olahraga Extreem. Wall Climbing biasa menjadi pilihan bagi Lembaga Pendidikan. Pembangunan Wall Climbing dengan kualitas keamanan yang baik, unsur estetika dan yang pasti harga terjangkau merupakan salah satu produk yang kami tawarkan.

Selain Wall Climbing, fasilitas High Ropes yang biasa dibangun adalah Play Ground & Rumah Pohon.

Semua hal diatas dapat kami penuhi bagi kebutuhan anda.

Fasilitas High Ropes suatu hal yang penting, tetapi hal yang lebih penting adalah bagaimana membangun kemampuan "Soft Competence" personil yang mengelola wahana tersebut. Manajemen pengelolaan & Capacity Building juga menjadi bagian dari kemampuan kami untuk anda.

Jangan sungkan untuk hubungi kami, karena dengan obrolan ringan dapat menjadi momen penting untuk menuangkan ide penting anda. Itupun dapat kami fasilitasi.